Wednesday, May 13, 2015

Legenda di balik Coban Rondo

Terletak pada ketinggian 1135 meter di atas permukaan laut, air terjun ini memiliki ketinggian 84 meter dengan debit air sekitar 90-150 liter per detik. Suhu udara di Coban Rondo sekitar 22 derajat celcius. Coban Rondo digunakan untuk objek wisata sejak tahun 1980. Air terjun yang berada dalam cakupan wilayah KPH Perum Perhutani Malang Bagian KesatuanPemangkuan Hutan Pujon dan
Resort Polisi Hutan Pujon Selatan Petak 89G ini merupakan salah satu air terjun wisata yang cukup ramai dikunjungi para pelancong. Air terjun Coban Rondo merupakan turunan dari Coban Manten dan Coban Dudo.
Menurut legenda, Coban Rondo merupakan tempat persembunyian seorang putrid yang menunggu sang suami dan merenungi nasibnya sebagai seorang rondo (janda). Konon, Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi yang menikah dengan Raden Baron Kusumo dari Gunung Anjasmoro mengajak sang suami berkunjung ke Gunung Anjasmoro. Pasangan ini dilarang orang tua Anjarwati untuk pergi, karena pernikahannya baru berusia 36 hari (selapan dalam istilah orang Jawa). Namun, kedua sejoli ini bersikeras untuk pergi, menghadapi apapun yang terjadi.Tak disangka, saat perjalanan menuju Gunung Anjasmoro pasangan kekasih ini bertemu dengan Joko Lelono. Tidak jelas dari mana asal Joko Lelono dan tampaknya dia terpikat oleh kecantikan Dewi Anjarwati. Joko Lelono mencoba untuk merebut Dewi Anjarwati dari Raden Baron Kusumo. Akibatnya, perkelahian hebat terjadi dan menyebabkan keduanya gugur. Sebelum perkelahian hebat terjadi, puno kawan (pembantu) yang menemani perjalanan sepasang sejoli ini diperintahkan oleh Raden Baron Kusumo untuk menyembunyikan Dewi Anjarwati di tempat yang ada cobannya (air terjun). Pertempuran yang menggugurkan Raden Baron Kusumo menyebabkab Dewi Anjarwati menjadi janda atau rondo. Konon di bawah air terjun terdapat gua tempat Dewi Anjarwati bersembunyi dan batu besar yang menjadi tempat duduknya.
Untuk menuju Coban Rondo, pelancong menuju arah Kota Batu dari Kota Malang. Setelah melewati Kota Batu, pelancong akan menjumpai Kecamatan Pujon dengan kondisi jalan yang berkelok-kelok dan beraspal baik. Pelancong akan melewati jalan yang landai dan terkadang tikungan tajam mengagetkan. Setelah sampai di wilayah perbukitan, tampak patung sapi dengan papan petunjuk jalan kea rah Coban Rondo. Perjalanan sekitar 4 kilo meter mengantarkan pelancong melewati suasana hutan dan tampak loket pintu masuk Coban Rondo. Setelah memasuki area Coban Rondo, pelancong dapat mengistirahatkan kendaraan dan berjalan menuju arah Coban Rondo. Perjalanan yang ditempuh untuk menuju air terjun sekitar 200 meter. Selama perjalanan menuju air terjun, pelancong dapat melihat beberapa warung menjajakan makanan, mushola, dan toilet. Setelah puas menikmati indahnya air terjun Coban Rondo, pelancong juga dapat menikmati beberapa wahana yang tersedia labirin, camping ground, flying fox, dan lainnya.
Coban Rondo dapat menjadi salah satu lokasi wisata yang cukup terjangkau untuk keluarga, teman maupun pasangan. Selamat bermain air J

Lokasi
Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang

Kendaraan yang bisa menjangkau
ü  Sepeda Motor
ü  Mobil
ü  Bus Kecil/Besar

Biaya
Tiket masuk: Rp. 10,000 (weekday) Rp. 12,000 (weekend)
Labirin Rp. 7,500
Berkuda Rp, 12,000
Treewalk Rp. 40,000
Flying fox Rp. 30,000
Shooting target Rp. 15,000
Bersepeda Rp. 5,000
Kereta kelinci Rp. 5,000

Jam Operasional
09.00-17.00 WIB


Galeri foto Coban Rondo silahkan klik disini
Comments
0 Comments