Dibangun oleh pemerintahan Belanda pada tahun 1937-1940, Pangkalan udara (Lanud) Bugis kini dikenal dengan nama Lanud Abdul Rachman Saleh. Terletak di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang
Cara menuju Bandar Udara Abdul Rachman Saleh merupakan tempat yang strategis karena dikelilingi oleh benteng alam dan berada di kaki gunung. Bandar Udara Abdul Rachman Saleh berada
di lembah Bromo dan dikelilingi oleh Gunung Semeru (3.676 mdpl) di sebelah timur, Gunung Arjuno (3.339 mdpl) di sebelah utara, Gunung Kawi (2.551 mdpl) di sebelah barat, dan Gunung Panderman (2.000 mdpl) di sebelah barat.
Hal ini menjadi alasan pemerintah Belanda untuk membangun pangkalan udara dan menjadi lokasi strategis untuk pertahanan militer. Pangkalan udara ini tertutup kabut sehingga apabila pesawat musuh melewati jalur ini tidak terlihat adanya pangkalan udara.
Landasan pacu di bandar udara ini cukup panjang sehingga dapat digunakan untuk landing dan take off pesawat berjenis lebar seperti Bomber, Glynmartin, Fokker, dan Jagers.
Nama Prof. Dr. Abdul Rachman Saleh tidak asing dalam perkembangan AURI dan perjuangan Bangsa Indonesia. Berkat jasa-jasa beliau, pada 17 Agustus 1952 nama beliau diabadikan menjadi salah satu nama Bandar Udara yaitu Bandar Udara Abdul Rachman Saleh.
Penerbangan sipil di bandara ini dibuka sejak 1 April 1994 oleh Merpati Nusantara Airlines dengan menggunakan pesawat Fokker F28. Karena sering mengalami keterlambatan jadwal, terjadi penurunan load factor sampai 14,54% pada tahun 1996-1997. Pada tanggal 16 Juni 1997, PT. Merpati Nusantara Airlines secara resmi menghentikan kegiatan penerbangan.
Tahun 2007 Bandar Udara Abdul Rachman Saleh melayani rute Malang-Jakarta, Malang-Denpasar, Malang-Balikpapan-Tarakan. Rute Malang-Jakarta dilayani maskapai Sriwijaya Air, Garuda Indonesia, dan Citilink Indonesia. Rute Malang-Denpasar dilayani oleh Wings Air, anak perusahaan dari Lion Air. Rute Mandala Airlines yang melayani rute Malang-Jakarta dan Malang-Balikpapan-Tarakan hanya sampai tahun 2008. Batavia Air melayani rute Malang-Jakarta pada tahun 2009-2012.
Februari 2014 Kal Star Aviation melayani rute Malang-Balikpapan.
Bandar Udara Abdul Rachman Saleh merupakan satu-satunya bandar udara yang unik karena dikelola oleh pemprov, sedangkan bandar udara lainnya dikelola oleh PT. Angkasa Pura.
Untuk menuju Bandar Udara ini Friends melewati gerbang masuk yang kokoh dan terasa suasana militer. Pemandangan perkebunan tebu terletak di samping kanan kiri jalan memasuki bandara dengan jalanan yang mulus. Friends bisa menggunakan mobil pribadi, sewa mobil, atau taxi karena belum ada bus atau angkutan khusus untuk menuju bandara ini.
Bandar Udara Abdul Rachman Saleh merupakan tempat pesawat Hercules C-130 dan Super Tucano sebagai pengganti OV-10 Bronco yang telah dimusiumkan. Selain itu, Wing 2 Korps Pasukan Khas juga bermarkas disini.
Bandara Abdul Rachman Saleh dilengkapi dengan dua landasan pacu. Pertama untuk pesawat kecil seperti Hercules C-130 dengan panjang 1.500m. Kedua untuk jenis pesawat besar seperti Boeing 737 dengan panjang 2.300m. Pemprov Jatim sedang melakukan pengusulan untuk menambah panjang landasan menjadi 3.000m sehingga dapat berpotensi menjadi Bandara Internasional. Pajak yang harus dibayar penumpang di bandara ini sebesar Rp. 30.000,- sebelumnya Rp. 11.000,-.
di lembah Bromo dan dikelilingi oleh Gunung Semeru (3.676 mdpl) di sebelah timur, Gunung Arjuno (3.339 mdpl) di sebelah utara, Gunung Kawi (2.551 mdpl) di sebelah barat, dan Gunung Panderman (2.000 mdpl) di sebelah barat.
Hal ini menjadi alasan pemerintah Belanda untuk membangun pangkalan udara dan menjadi lokasi strategis untuk pertahanan militer. Pangkalan udara ini tertutup kabut sehingga apabila pesawat musuh melewati jalur ini tidak terlihat adanya pangkalan udara.
Landasan pacu di bandar udara ini cukup panjang sehingga dapat digunakan untuk landing dan take off pesawat berjenis lebar seperti Bomber, Glynmartin, Fokker, dan Jagers.
Bandara Abdul Rachman Saleh |
Penerbangan sipil di bandara ini dibuka sejak 1 April 1994 oleh Merpati Nusantara Airlines dengan menggunakan pesawat Fokker F28. Karena sering mengalami keterlambatan jadwal, terjadi penurunan load factor sampai 14,54% pada tahun 1996-1997. Pada tanggal 16 Juni 1997, PT. Merpati Nusantara Airlines secara resmi menghentikan kegiatan penerbangan.
Tahun 2007 Bandar Udara Abdul Rachman Saleh melayani rute Malang-Jakarta, Malang-Denpasar, Malang-Balikpapan-Tarakan. Rute Malang-Jakarta dilayani maskapai Sriwijaya Air, Garuda Indonesia, dan Citilink Indonesia. Rute Malang-Denpasar dilayani oleh Wings Air, anak perusahaan dari Lion Air. Rute Mandala Airlines yang melayani rute Malang-Jakarta dan Malang-Balikpapan-Tarakan hanya sampai tahun 2008. Batavia Air melayani rute Malang-Jakarta pada tahun 2009-2012.
Februari 2014 Kal Star Aviation melayani rute Malang-Balikpapan.
Bandar Udara Abdul Rachman Saleh merupakan satu-satunya bandar udara yang unik karena dikelola oleh pemprov, sedangkan bandar udara lainnya dikelola oleh PT. Angkasa Pura.
Lokasi Bandar Udara Abdul Rachman Saleh
Terletak 17 km dari pusat Kota Malang, tepatnya di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kode ICAO nya WARA (sebelumnya WIAS) dan kode IATA MLG. Secara astronomis berada pada posisi 07.55 LS dan 112.45 BT.Gerbang Bandar Udara Abdul Rachman Saleh |
Untuk menuju Bandar Udara ini Friends melewati gerbang masuk yang kokoh dan terasa suasana militer. Pemandangan perkebunan tebu terletak di samping kanan kiri jalan memasuki bandara dengan jalanan yang mulus. Friends bisa menggunakan mobil pribadi, sewa mobil, atau taxi karena belum ada bus atau angkutan khusus untuk menuju bandara ini.
Bandar Udara Abdul Rachman Saleh merupakan tempat pesawat Hercules C-130 dan Super Tucano sebagai pengganti OV-10 Bronco yang telah dimusiumkan. Selain itu, Wing 2 Korps Pasukan Khas juga bermarkas disini.
Pertokoan di Bandara Abdul Rachman Saleh |