Candi Singhasari atau Candi Singasari atau Candi Singosari
merupakan situs peninggalan kuno yang masih bagus untuk dinikmati. Candi
Hindu-Buddha ini konon dibuat dengan system menumpuk batu adhesit hingga
ketinggian tertentu selanjutnya diukir dari atas ke bawah.
Tidaklah sulit menemukan Candi Singosari, dari arah Kota
Malang pelancong menuju ke
Kecamatan Singosari. Setelah melewati rel kereta api di Stasiun Singosari pelancong akan menemui petunjuk arah Candi Singosari belok kiri. Pelancong tinggal mengikuti jalan tersebut lurus saja, maka akan menemukan Candi Singosari pada kanan jalan.
Kecamatan Singosari. Setelah melewati rel kereta api di Stasiun Singosari pelancong akan menemui petunjuk arah Candi Singosari belok kiri. Pelancong tinggal mengikuti jalan tersebut lurus saja, maka akan menemukan Candi Singosari pada kanan jalan.
Candi yang diduga kuat tidak pernah selesai dibangun ini
merupakan tempat “pendharmaan” bagi raja Singosari terakhir, Sang Kertanegara
yang mangkat pada tahun 1292 akibat istana yang diserang tentara gelang-gelang
yang dipimpin Jayakatwang. Pemerintah colonial Hindia Belanda pada awal abad
ke-20 baru memperhatikan Candi Singosari yang sudah dalam keadaan berantakan.
Candi Singosari yang sekarang dapat dinikmati pelancong adalah hasil pemugaran
dilakukan pada tahun 1934 hingga 1936.
Pada sisi barat laut komplek Candi Singosari terdapat
sepasang arca dwarapala (raksasa) dengan tinggi hampir 4m dan posisi gada
menghadap ke bawah. Hal ini dapat dimaknai sebagai raksasa yang masih memiliki
rasa kasih sayang kepada semua makhluk hidup dan ungkapan selamat datang.
Posisi dwarapala seperti ini hanya ada di Singosari. Di sekitar arca Dwarapala
terdapat alun-alun, sehingga menimbulkan dugaan bahwa komplek candi merupakan
komplek pusat kerajaan. Letak Candi Singosari yang sangat dekat dengan kedua
arca tersebut, diperkirakan candi ini tidak terlepas dari keberadaan Gunung
Arjuna dan para pertapa di puncak gunung pada waktu itu.
Dari luar pagar Candi Singosari sudah tampak kekuatan dari
candi ini. Setelah melewati pos jaga, pelancong berjalan menuju candi utama
dapat melirik beberapa arca yang dipajang di sebelah kiri. Komplek percandian
sekitar 200x400 meter persegi ini dihiasi candi utama yang terbuat dari batu
andesit. Candi utama berdiri kokoh menghadap barat dengan alas bujur sangkar
berukuran 14x14 meter persegi dengan tinggi 15 meter. Ornamen ukiran, arca, dan
relief menghiasi candi dab terdapat lingga dan yoni pada ruang utama. Beberapa
bilik juga teradpat di Candi Singosari, bilik utara (arca Durga, sudah hilang),
bilik timur (dulu berisi archa Ganesha), dan bilik selatan (arca Siwa-Guru).
Arca Prajnaparamita juga terdapat di komplek candi singosari yang sekarang
berada di Museum Nasional Indonesia-Jakarta. Hamparan rumput hijau dapat
pelancong nikmati ketika pelancong naik ke candi utama.
Lokasi
Jl. Kertanegara, Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari,
Kabupaten Malang
Kendaraan yang bisa
menjangkau
ü
Sepeda Motor
ü
Mobil
ü
Bus Kecil/Besar
Biaya
Tiket Masuk: Rp. 5000 (dewasa) dan Rp. 3,500 (anak). Sebelum
memasuki kawasan, pelancong mengisi buku tamu terlebih dahulu.
Buku Candi Singosari: Rp. 15,000
Jam Operasional
Candi Singosari 07.30 – 16.00 WIB
Arca Dwarapala 14.00 – 16.00 WIB
Galeri foto Candi Singosari silahkan klik disini